Pengembangan Potensi Desa Wisata Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Banyubiru

Main Article Content

Achmad Sarwandianto
Lusi Ariyani
Rahmat Pujiyanto
Tulus Widjajanto

Abstract

Banyubiru memiliki potensi alam dan budaya yang luar biasa untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan. Terletak di lereng Gunung Merbabu di tengah hutan pinus yang menghijau, kawasan ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, iklim yang menyegarkan, dan lingkungan yang masih asri. Selain itu, Banyubiru memiliki warisan budaya yang kaya, menampilkan tradisi dan kesenian lokal yang unik yang menarik bagi wisatawan. Tujuan dari inisiatif pengabdian masyarakat ini adalah untuk memanfaatkan berbagai potensi desa wisata Banyubiru untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Desa wisata tidak hanya menampilkan atraksi alam dan budaya yang menarik, namun juga berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata. Namun, untuk mewujudkan potensi penuhnya memerlukan dukungan komprehensif dari beragam pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Investasi pada infrastruktur penting, seperti peningkatan akses jalan dan fasilitas umum, serta peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan dan pemasaran pariwisata profesional, sangatlah penting. Dengan menerapkan strategi yang tepat, pengembangan desa wisata di Kabupaten Banyubiru dapat menjadi contoh pembangunan desa berkelanjutan, menumbuhkan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif. Oleh karena itu, pengembangan desa wisata tidak hanya menawarkan alternatif perekonomian tetapi juga merupakan langkah strategis dalam melestarikan lingkungan dan mempromosikan warisan budaya lokal yang sangat berharga.

Article Details

Section
Articles

References

Afriana, F. N., & Widiyanto, N. (2021). Pandemi Covid-19 Dan Adaptasi Pelaku Pariwisata Di Dataran Tinggi Dieng. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 15(1), 55- 68. Andari, R.N., dan Ella, S. (2019).

Agustina. 2018. Analisis Keberlanjutan Wisata Pantai dan Mangrove di Pantai Clungup, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jurnal Ekonomi social Fakultas Perikanan dan Kelautan. 6(1)

Mananda, I Gusti Putu Bagus Sasrawan. 2012. Analisis Kelayakan Desa Bedulu Sebagai Desa Wisata (Kajian Aspek Pasar dan Pemasaran. Jurnal Analisis Pariwisata, 12(1).

I Wayan Pantiyasa. 2013. Strategi Pengembangan Potensi Desa Menjadi Desa Wisata Di Kabupaten Tabanan (Studi Kasus Desa Tegal Linggah, Penebel, Tabanan). Jurnal Ilmiah Hospitality Management. 4(1).

Joko Tri Haryanto. 2014. Model Pengembangan Ekowisata Dalam Mendukung Kemandirian Ekonomi Daerah Studi Kasus Provinsi Diy. Jurnal kawistara, 4(3)

Patiyasa, I Wayan. 2012. Pengembangan Desa WIsata dalam Konstruksi Pariwisata Berkeadilan dan Pemberdayaan Masyarakat di Bali. Journal Hospitality Management, 3(1).

Pengembangan Model Smart Rural Untuk Pembangunan Kawasan Perdesaan di Indonesia. Jurnal Borneo Administrator, Volume 15 (1) tahun 2019, halaman 41-58

Nusanto, T.S & Widiyanto, N. (2021). Eksistensi Adat, Tanah Ulayat dan Pariwisata di Kasepuhan Ciptagelar, Jawa Barat. Jurnal Imiah Pariwisata, Agama dan Budaya, Vol. 6 (1).

Sudana, I Putu. 2013. Strategi Pembangunan Desa Wisata Ekologis di Desa Belimbing, Kec. Pupuan, Kab. Tabanan. Jurnal Analisis Pariwisata, 3(1).